Dari kotoran (feces) dan air seni sampai dagingnya, ternyata kelinci memiliki banyak manfaat. Kegiatan pengembangan ini kini semakin diminati peternak kelinci. “Kotoran hewan kelinci memang sayang untuk dibuang begitu saja karena bisa sangat bermanfaat untuk pertanian sebagai pupuk tanaman.”
“Salah satu kotoran itu bisa disebut kotoran kelinci baik urin (cair) atau faces (keras),” kata Roysandi, praktisi dari Animal Center Drh. Nugroho Semarang, Senin 15 Mei 2023.
Mengembangkan kotoran kelinci sebagai pupuk dilakukan tim Researh and Development (R&D) Animal Center Drh. Nugroho di Kalipancur, Ngaliyan, Semarang.
Pupuk buatan ini kelah dimanfaatkan petani tanaman. “Pada pupuk urin biasanya melalui vermentasi yakni mencampur urin kelinci dengan obat kimia A4. Ini dinamakan POC dan berguna untuk tanaman bonsai,” lanjut Roysandi.
Untuk menghasilkan pupuk yang berkualitas, proses vermentasai setidaknya selama satu minggu. Para penghobi bonsai misalnya, demikian masih menurut sarjana peternakan Undip ini, sudah sangat familiar dengan POC ini. Riset yang dilakukan Badan Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Kabupaten Bogor, memperlihatkan urine kelinci mengandung unsur N, P, dan K.
asing-masing sebesar lebih tinggi 2,72 persen, 1,1 persen, dan 0,5 persen daripada kotoran dan urine ternak lain seperti sapi, kerbau, domba, kuda, babi, bahkan ayam. Urine atau air kencing kelinci dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang kaya akan unsur hara. Utamanya unsur hara N atau sering kita kenal dengan Urea. Selain itu, urine kelinci ini dapat diaplikasi ketanaman bisa secara langsung ataupun melalui proses fermentasi.***